Jika kamu baru saja membeli membeli smartphone Xiaomi baru, kamu akan melihat banyak aplikasi bloatware yang tidak begitu penting dan mungkin saja tidak akan digunakan. Pada umunya para vendor smartphone Android sering berkolaborasi dengan developer untuk menempatkan aplikasinya di perangkat mereka.
Tetapi, jika aplikasi tersebut tidak terpakai maka hanya menghabiskan ruang penyimpanan pada smartphone dan sering kali menampilkan notifikasi tidak berguna yang membuat pengguna menjadi sangat terganggu. Aplikasi bloatware tidak mudah untuk dihapus, maka dari itu mau tidak mau aplikasi tersebut harus dibiarkan dengan terpaksa. Oleh karena itu, pada artikel ini mimin akan menjelaskan bagaimana cara menghapus aplikasi bloatware dari Smartphone Xiaomi sehingga bisa mengurangi pemakaian penyimpanan.
{getToc} $title={Table of Contents}
Apa itu Bloatware
Bloatware merupakan perangkat lunak yang tersedia secara pra-instal atau yang sudah di instal pada vendor perangkat. Misalnya bisa dilihat pada smartphone Android yang sudah terdapat aplikasi Google (Youtube, Gmail, Playstore, Google Service, dll) dan bisa langsung digunakan. Selain itu, juga terdapat aplikasi pihak ketiga yang sudah pra-instal sehingga pada saat ingin digunakan pertama kali memerlukan koneksi internet untuk mendowload resource agar dapat menjadi aplikasi yang seutuhnya.
$ads={1}
Namun, aplikasi bloatware tidak semuanya digunakan dan menginginkannya karena dapat mengurangi ruang penyimpanan, penggunaan ram, dan daya baterai. Tidak hanya itu, aplikasi bloatware terkadang menggunakan internet data seluler atau WiFi di latar belakang secara tidak sadar dan mengirimi notifikasi yang tidak diinginkan. Di beberapa vendor smartphone aplikasi bloatware dapat dihapus, namun di vendor lain aplikasi tidak dapat dihapus hanya bisa dinonaktifkan contohnya pada smarthpone Xiaomi.
Cara Menonaktifkan Aplikasi Blotware di Smartphone Xiaomi
Menghapus tidak selalu menghasilkan hasil yang baik tetapi terdapat resiko dapat membuat sistem menjadi tidak stabil dan hal yang sangat fatal adalah smartphone bisa menjadi bootloop. Oleh karena itu, menonaktifkan aplikasi menjadi pilihan awal untuk mengecek sistem apabila aplikasi bloatware tersebut tidak ada.
Menonaktifkan Aplikasi menjadi cara yang pertama apabila aplikasi bloatware tidak bisa dihapus atau hanya ingin sekedar mematikan sementara jika aplikasi tidak digunakan. Dengan menonaktifkan, aplikasi dapat berhenti beroperasi dan mengurangi daya baterai tetapi data penyimpanan masih tersimpan pada smartphone. Pada tutorial menonaktifkan aplikasi bloatware di smartphone xiaomi, mimin menggunakan MIUI 12. Kalian juga bisa mengikutinya dengan versi yang lebih baru, berikut langkah-langkahnya.
- Buka Google Play Store, lalu pilih gambar akun Google kamu pada sudut kanan atas.
- Kemudian akan tampil menu pilihan, pilih “Bantuan & masukan”.
- Pada halaman Bantuan pilih “Menghapus atau menonaktifkan aplikasi di Android”.
- Lalu masuk halaman dari Menghapus atau menonaktifkan aplikasi di Android dan pilih “Ketuk untuk membuka Setelan Aplikasi”.
- Dari daftar aplikasi yang terinstal pada smartphone, pilih aplikasi yang ingin dinonaktifkan.
- Bagian info aplikasi dari aplikasi yang ingin dinonaktifkan, pilih Nonaktifkan dan pilih lagi Menonaktifkan Aplikasi.
Dengan aplikasi bloatware telah berhasil dinonaktifkan, sekarang kamu tidak perlu lagi terganggu dengan data internet yang aktif dari latar belakang dan tidak ada notifikasi yang mengganggu.
Cara Menghapus Aplikasi Bloatware di Smartphone Xiaomi (Tanpa Root)
Berbeda vendor smartphone proses untuk menghapus aplikasi bloatware mungkin berbeda-beda dari satu aplikasi ke aplikasi lainnya. Selain itu, terdapat aplikasi yang bisa dihapus dengan hanya beberapa klik dan pada aplikasi lain tidak demikian seperti aplikasi kalkulator, aplikasi perpesanan (SMS) yang memerlukan lebih banyak langkah. Lihat artikel daftar aplikasi bloatware MIUI Xiaomi yang aman dihapus agar smartphone kamu terhindar dari bootloop atau softbrick.
a. Cara Menghapus Aplikasi Bloatware di Pengaturan MIUI
Ada beberapa aplikasi bloatware yang bisa dihapus dengan mudah seperti aplikasi biasa pada umumnya. Namun, biasanya aplikasi berjenis pra-instal contohnya Tiktok, Facebook, Helo, dll. Berikut cara menghapus aplikasi bloatware di pengaturan Xiaomi tanpa root.
- Pilih dan tahan icon aplikasi yang ingin dihapus, lalu pilih hapus diantara pilihan yang tersedia.
- Cara alternatifnya adalah masuk ke setelan kelola aplikasi dan akan muncul daftar aplikasi yang sudah terpasang.
- Cari aplikasi yang ingin dihapus dan Uninstall lalu pilih Oke.
Dengan ini aplikasi bloatware yang dipilih akan dihapus sampai ke akar-akarnya dari Smartphone Xiaomi kamu.
b. Cara Menghapus Aplikasi Bloatware Menggunakan ADB dan Fastboot
Cara menghapus aplikasi bloatware berikutnya menggunakan komputer atau laptop jadi pastikan kamu sudah mempersiapkannya terlebih dahulu. Metode ini menggunaan ADB (Android Debug Bridge) yang memungkinan untuk dapat menghapus aplikasi bloatware yang tidak bisa dilakukan dari pengaturan aplikasi atau cara-cara yang sudah disebutkan sebelumnya.
Dalam menggunakan ADB untuk menghapus aplikasi bloatware bersifat dipaksa untuk dihapus jadi pada saat eksekusi dilakukan aplikasi akan dihapus dari sistem. Sehingga mimin menyarankan untuk melakukan backup data dan aplikasi terlebih dahulu sebelum menggunakan ADB dan menjalankan perintahnya.
- Pastikan sudah menghidupkan USB Debugging dari Opsi Pengembang.
- Jika belum diaktifkan buka aplikasi Setelan masuk ke Tentang ponsel di Smartphone Xiaomi dan ketuk versi MIUI sampai 7 kali untuk mengaktifkan Opsi Pengembang.
- Masuk ke Opsi pengembang di Setelan> Setelan Tambahan> Opsi Pengembang dan hidupkan Debugging USB. Jika terdapat peringkat pilih Oke.
- Selanjutnya, sudah terdapat tools ADB di komputer atau Laptop dan sudah bisa langsung digunakan. Jika belum ada, download tools ADB sesuai sistem operasi yang digunakan Windows, MacOS, atau Linux. Dalam menggunakan ADB mimin menggunakan versi Windows untuk melakukan penghapusan aplikasi Bloatware.
- Buka folder direktori ADB yang diinstal dan buka Command Prompt/Terminal pada area kosong di folder tersebut dengan cara klik kanan pada mouse sambil menekan shift pada keyboard. Lalu pilih Open Command Window Here.
- Selanjutnya sambungkan smartphone xiaomi kamu ke komputer atau laptop menggunakan kabel USB.
- Ketik ‘adb devices’ di cmd dan tekan enter. Jika baru pertama kali menggunakan ADB, kamu akan mendapatkan menu pop-up pada smartphone untuk meminta otorisasi, pilih Ok untuk menerima izin dari komputer.
- Ketikkan kembali perintah ‘adb devices’ dan jika pada cmd menampilkan nomor seri smartphone kamu maka sistem berhasil terkoneksi antara smartphone dengan komputer.
- Kemudian ketik ‘adb shell’ untuk mengambil dan membaca data dari smartphone. Lalu ketik "pm list packages | grep ‘miui’ ” untuk menampilkan daftar aplikasi MIUI xiaomi pada perangkat atau “pm list packages” untuk menampilkan semua aplikasi.
- Langkah terakhir, untuk menghapus aplikasi bloatware dari smartphone Xiaomi, ketikkan perintah “pm uninstall -k –user 0 namaPackage”. Ganti nama package sesuai dengan nama package yang kamu lihat pada langkah 9, jika terdapat tulisan Success maka penghapusan aplikasi bloatware berhasil dilakukan. Gunakan perintah ini kembali setiap kali ingin menghapusnya karena hanya akan dieksekusi sekali saja setiap package-nya.
Menghapus Aplikasi Bloatware berhasil dilakukan menggunakan ADB melalui Command Prompt/ terminal. Namun, agak merepotkan karena harus mengetikkan perintahnya satu per satu sehingga perlu mengulang langkah-langkah ini untuk menghapus suatu aplikasi.
c. Cara Menghapus Aplikasi Bloatware Menggunakan Xiaomi ADB/Fastboot Tools
Apabila menggunakan Command Prompt/Terminal cukup menyulitkan bagi kamu, masih ada tools lain yang sudah disederhanakan oleh developer pihak ketiga dan menyediakan tampilan untuk memudahkan penggunaan sistem yaitu Xiaomi ADB/Fastboot Tools. Berikut cara menggunakan Xiaomi ADB/Fastboot Tools untuk menghapus aplikasi bloatware.
$ads={2}
- Download tools nya disini untuk komputer atau laptop kamu dan pastikan sudah menginstal Java 11 atau yang terbaru disini.
- Sambungkan perangkat ke komputer dan buka Xiaomi Tools di komputer. Pastikan Debugging USB dalam keadaan aktif jika belum ikuti langkah pada saat menggunakan Command Prompt/Terminal.
- Apabila baru pertama kali menggunakan tools ini, kamu akan mendapatkan menu pop-up pada smartphone untuk meminta otorisasi, pilih terima izin. Lalu pada tools akan menampilkan nomor seri dan tipe smartphone.
- Pada tools Xiaomi akan menampilkan daftar aplikasi yang ada pada perangkat.
- Pilih dan centang aplikasi bloatware yang ingin dihapus setelah perangkat terhubung.
- Terakhir pilih Uninstall dan akan menampilkan menu konfirmasi pilih Yes. Tunggu proses sampai selesai hingga aplikasi hilang dari daftar tersebut.
Aplikasi bloatware berhasil dihapus dan cara ini lebih mudah dari pada menggunakan Command Prompt/Teriminal. Tool ini tidak hanya digunakan untuk menghapus aplikasi saja, tetapi bisa digunakan utnuk menginstal ulang, menonaktifkan dan mengaktifkan kembali sistem sesuai keinginan. Selain itu, juga bisa memindahkan file antar perangkat, mengatur DPI untuk menyesuaikan kepadatan layar dan mengatur resolusi layar. Lalu terdapat juga pengaturan lanjutan yang sedikit beresiko seperti melakukan flashing ROM pada smartphone xiaomi, flashing boot image, download ROM MIUI, menghapus cache, dan melakukan reset pabrik. Dengan demikian, menggunakan Xiaomi ADB/Fastboot Tools merupakan tools yang cukup lengkap hanya untuk sekedar menghapus aplikasi Bloatware.
Kesimpulan
Bagaimana apakah kamu berhasil menghapus aplikasi bloatware di Smartphone Xiaomi? Jika aplikasi bloatware yang tidak diinginkan sudah tidak ada berarti langkah-langkah yang diberikan sudah berhasil. Lalu kamu tidak memerlukan untuk membuka bootloader ataupun mengakses root untuk menghapus aplikasi bloatware dari perangkat. Menghapus aplikasi bloatware tidak akan berpengaruh besar pada pembaruan sistem secara OTA di smartphone Xiaomi. Mohon diperhatikan juga tidak semua aplikasi bloatware aman untuk dihapus, karena jika salah menghapusnya bisa membuat sistem tidak berjalan dengan baik dan yang lebih parah bisa mengakibatkan mati total. Jadi mimin sarankan untuk Do With Your Own Risk (DWYOR).
